Senin, 30 Mei 2016

SANG ARJUNA

KISAH SANG ARJUNA MENGGAPAI CINTANYA


Hari dimana sebelum matahari kembali terbit, malam yang penuh keraguan memeluk kami, saling memberikan solusi tiada henti. Keberangkatan menuju tempat yang tentunya akan penuh dengan cerita dari para arjuna untuk melihat segala arti kehidupan, persahabatan dari atas pijakan langkah kaki kaki mereka. Hanya satu dari sekian arjuna yang akan mampu mengerti dimana letak kebahagiaan cinta itu berada.


Kami putuskan kebimbangan kami untuk menuju Puncak Arjuna malam itu. Dengan rasa dan kekuatan yang sama, mengisi setiap detik waktu dengan tawa tawa canda kami, segala hal telah kami persiapkan, meski kebanyakan dari kami itu adalah perjalanan pendakian yang pertama kali. Bagi Sang Arjuna perjalanan itu bagaikan semangat untuk menggapai puncaknya bukan cintanya, meski keduanya akan bermakna sama dihatinya yang dirundung kegelisahan tiada henti, dan semesta lah yang mampu menghiburnya dari segala duka duka itu.


Langkah demi langkahpun berpijak pada tanah subur hingga pagi menjelang, begitu banyak nafas berhembus, bahkan dengan banyaknya oksigen dari pohon pohon pinus tidak mampu menolong kami yang kelelahan, tetes demi tetes air bergantian mengalir membasahi tenggorokan, Sang Arjuna yang menggendong beban berat dipunggung menuju puncak Arjuna selalu membayangkan menggendong cintanya menuju puncak pelaminan. Begitulah keteguhan hati ketika diuji dengan lelahnya badan jasmani, kekuatan akan tetap berkumpul, menyatu dalam aliran darah, menggebu mencapai tujuan, puncaknya yang bermakna cintanya.


Ketika pagi tak terasa, siang dan sore pun berlanjut menjadi malam, merebahkan tubuh sejenak adalah hal yang bijak sebelum melanjutkan perjalanan Sang Arjuna. Sang Arjuna masih ingat betul, ketika ia dibangunkan ditengah malam yang akan kembali pagi, begitu banyak kedamaian yang dirasakan, sembari ia berkata " Hai daun - daun yang hijau diselimuti embun putih berseri, maukah kau menemaniku malam ini, agar hatiku kembali sejuk dalam kelam dan kalut hati yang tak tentu arah, hai bintang - bintang Gunung Arjuna, mengapa ketampananmu adalah semu, dimanakah sesungguhnya letak kebahagiaan itu ". Sesudah itu perjalanan berlanjut, dan saat yang mungkin akan menjadi saksi dimana kegagalan bukanlah akhir dari seluruh perjuangan untuk kau wahai puncak Arjuna, tetapi persahabatan, kekeluargaan melebihi segalanya, memaknai arti cinta dan kasih yang sesungguhnya. 

 Photograph by chaula 

Pagi itu kegagalan menggapai puncaknya adalah kesedihan dan kesepian, namun keberhasilan tetap bersama sahabat adalah kebahagiaan. Kisah Sang Arjuna menggapai cintanya belum kunjung tercapai, puncaknya masih menanti, dari setiap kabar dan kisah cintanya nanti, diatas Puncak Arjuna oleh Sang Arjuna.        







Minggu, 29 Mei 2016

Cerita Cinta

PERJALANAN, PERJUANGAN DAN CINTA

Definisi cinta hampir sama seperti definisi hidup, karena dalam cinta ada kehidupan dan dalam kehidupan selalu ada cinta. Dan inilah yang juga terjadi pada hidupku, hari - hari yang terus berlalu berpacu bersama waktu, sejujurnya tidak pernah terbesit suatu keinginan untuk menuangkannya dalam sebuah tulisan. Namun sungguh benar aku berada pada titik kesepian lagi, sepi seperti musim dingin yang belum pernah kurasakan ketika salju turun dan putihnya meramaikan langit - langit menggantikan hujan, karena sepi itu hari ini kutuliskan kisahku seperti salju agar terasa dingin dan ramai hatiku.



Kisah ini dimulai, dimulai ketika aku merasa berjuang, berjuang dalam hidup dan cinta. Hai cinta, aku bahkan tak tahu pasti apa sesungguhnya maknamu, berjuta manusia mencoba untuk mendefinisikan dan memberi arti padamu, namun hanya hati kecil yang memiliki rasa yang dapat paling sempurna mengartikannya. Aku adalah seorang pemuda saat itu, bahkan dapat dikatakan akan beranjak muda sebagai seorang lelaki, namun entah sesungguhnya kapan cinta itu mulai ada, aku merasakannya saat menatap wajahmu dan bagaimana cara kau tersenyum. Beberapa tahun itu aku memperhatikanmu dan aku yang pemalu ini tak mampu mendapatkanmu karena kau pun juga tak pernah tau apa yang kurasakan padamu,ya.., itu semua salahku yang hanya berjuang untuk mengungkapkan apa yang kurasa lewat tinta tinta diatas secarik kertas kertas kosong, usang dan akhirnya pun terbuang setelah mengetahui kau telah memiliki kekasih yang adalah sahabat dekatku. Dan benar perjuanganku untuk cinta belumlah begitu hebatnya.



Akhirnya, cinta yang mungkin perasaan pertama kalinya pada seorang wanita itu perlahan kulupakan, hingga pada tahun 2006 kembali kujalani hari dan kembali hatiku menyerah, menyerah kepada hati kecil yang kembali memanggil. Dia adalah teman satu mobil antar jemput siswa dari salah satu teman sekelasku, dan aku yang pemalu kembali jatuh cinta, namun aku tak tahu apa yang harus kulakukan dan bagaimana aku harus berjuang. Aku sungguh pemula bila berbicara tentang cinta, mungkin ada beberapa orang di dunia ini yang memang begitu ahli mengenai dunia percintaan, dan seseorang itu adalah sahabatku satu kelas, aku memanggilnya Tama. Dari sekian cara bersama sahabatku aku mencari tahu tentang sosok gadis ini, dengan motor tua aku mencoba mencari tahu dimana rumahnya, terkadang karena aku belum punya motor aku pernah dengan sisa ongkos uang saku anak sekolah naik angkutan sekedar melewati rumahnya meskipun tidak berkunjung tapi hanya melihatnya dari luar dan kadang bertemu adiknya yang saat itu masih kecil bermain di depan rumahnya. Singkat cerita perjuanganku berhasil, itupun juga karena akal akalan kawanku yang berbohong padaku bahwa ada kabar gadis itu ingin bertemu denganku, dengan penuh rasa malu aku keluar dari kelasnya, dan karena terlanjur malu saat itulah juga aku ungkapkan semua isi hatiku padanya, dan kau tau jawabannya? ya, betul sekali, jawabannya adalah penolakan bahwa lebih baik kita bersahabat. Namun beberapa hari berselang jawaban penerimaan atas cintaku kudapati lewat sebuah pesan singkat. Kisah kami hanya bertahan setahun, mengapa? aku yang benar - benar begitu mencintainya harus mengakhiri, jawaban dari segala cinta itu adalah perbedaan. Aku tau tak ada manusia yang sama, sekalipun mereka kembar, semua selalu memiliki perbedaan. Tetapi perbedaan cinta ini adalah tentang kepercayaan agama. Mungkin di Negara kami perbedaan tentang agama dalam kisah cinta ini akan sangat sulit diperjuangkan, karena pernikahan di Negara ini mengharuskan dalam satu agama yang sama, meskipun Negara ini sangat menjunjung tinggi tentang perbedaan beragama, namun dalam cinta junjungan tinggi tersebut masih berat dirasakan bagi mereka yang sedang jatuh cinta dalam perbedaan agama, meski tidak ada yang tidak mungkin dalam cinta.



Cukup lama dan hampir sekitar 3 tahun lebih aku berada dalam kesendirian tanpa cinta lagi, aku mencoba mencari pada satu kepercayaan atau agama yang sama, maka dari itu aku sering pergi ke tempat beribadah, dan sempat ada yang pernah singgah lagi untuk memberi harapan yang mungkin aku tanpa sadar, ketika aku berjuang untuk mencoba namun mungkin berbeda antara apa yang kurasa dan dia yang dirasa. Pernah saat itu hujan deras, petir pun bergemuruh, banjir mengalir bagaikan tsunami, aku mengantarnya pulang malam itu, kami basah kuyup, dan motor tuaku mogok, saat itu mungkin dia sudah ada yang menjemput dengan mobil, dia pamitan pergi duluan dari tempat berteduh kami, aku cukup senang dan tenang karena dia lebih aman dibanding bersama denganku. Tetapi yang membuatku sakit tak lama berselang sosok pria bermobil itulah yang menjadi kekasihnya, dan berakhirlah perjuanganku. Tuhan begitu adil, mungkin dia memang bukan sosok yang akan mendampingiku, hingga aku mendapati cintaku yang secara tidak sengaja aku sudah lama dekat dengannya meski belum pernah bertemu, dan ketika itu aku memutuskan untuk mencoba berjuang untuknya. Aku datang ke sekolahnya dan menunggunya pulang, aku sering menunggu sekitar 1 sampai 2 jam lamanya, rekor terlama adalah 4 jam, itu karena aku tak pernah tau jadwalnya dan aku tak bisa dengan mudah berkomunikasi dengannya. Aku mencari rumahnya yang ternyata tidak dekat, berjarak sekitar 2 jam tempuh perjalanan. Singkat cerita dia menerima cintaku, dan singkat cerita 3 tahun lebih kami bersama dan berjuang, satu kalipun dalam selang waktu itu aku belum pernah mengunjungi rumahnya, bertemu dan bisa mengenal lebih dekat keluarganya, karena hubungan kami tidak disetujui, entah kenapa saat itu, hal tersebutlah yang terjadi dan terus kuperjuangkan hingga akhirnya kisahku bersamanya selama 3 tahun lebih pun kandas karena perjuanganku untuk meraih masa depan bersamanya harus selesai ketika aku berada jauh darinya, saat itu aku sedang berada di Sulawesi bekerja demi masa depan, saat itulah hubungan kami selesai dan tak berlanjut sampai kini dengan sesuatu yang sukar untuk dijelaskan, pertanyaan mengapa yang akan sangat sulit dijawab. Dan sampai saat ini aku masih sepi dan sendiri, aku masih terus berjuang untuk kata hatiku jika ia berkata itu cinta, bahkan jarak yang jauh pun ku tempuh demi hal – hal berbau cinta ini. Karena hidup dan cinta adalah perjuangan, perjalanan, yang akhirnya akan ku temukan dalam ikatan janji sehidup semati, menua hingga semua kenangan ini kunikmati dalam mata yang kan terpejam selamanya.